Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Berlin. Ini
akan menjadi puncak pendekatan baru bagi hubungan Turki-Jerman dalam masa-masa
sulit.
PM Turki Erdogan akan meresmikan kompleks kedutaan besar Turki yang
baru di Berlin, yang akan menjadi kedutaan besar Turki terbesar di dunia.
Sebagai lambang perkembangan aktivitas politik internasional Turki demikian
pula sebagai pertanda meningkatnya minat Turki dalam mempererat kemitraan dan
memperbesar pengaruh terhadap diaspora Turki.
“Bangunan ini adalah ekspresi betapa pentingnya pendekatan kami
dengan Jerman, penting dan memiliki nilai besar terhadap penduduk Turki yang
tinggal di sini.” Demikian dikatakan Dubes Turki di Berlin, Huseyin Ayni
Karslioglu. “Kami akan memiliki kedutaan besar yang megah, dimana warga kami
dapat bangga karenanya,” ujar Karslioglu kepada pers Turki.
Turki dan Jerman menikmati hubungan yang dekat dan luas sejak
berabad-abad. Dua negara anggota NATO itu telah mengembangkan kemitraan yang
unik, yang didukung sekitar 2,5 juta warga Turki yang hidup di Jerman, dimana
kebanyakan dari mereka datang Sebagai „pekerja tamu“ pada tahun 1960-an. Karena
isu dan masalah terkait diaspora Turki telah lama mendominasi hubungan
bilateral antara Turki dan Jerman, lebih dari masalah ekonomi dan perdagangan,
demikian pula kerjasama erat dalam politik internasional, hal itu menjadi
faktor menentukan dalam agenda bilateral.
Hubungan
Turki dan Jerman
Turki dan Jerman adalah hubungan yang selalu khusus dan istimewasepanjang sejarah dan masih sama sampai saat ini. Turki dan Jerman adalah sekutu di Perang Punia I dan sekarang di NATO, Turki dan jerman telah menjadi bergantung pada tahun 1960-an di bidang sosial, ekonomi, budaya, kemanusiaan dan lainnya. Sebagai mitra saling handal Turki dan Jerman memiliki kepentingan yang kuat dalam memperkuat hubungan mereka ke tingkat yang lebih besar. Tahap untuk pencalonan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa ditetapkan dalam Jerman Kepresidenan Uni Eropa di KTT Cologne pada tahun 1999. Jerman selalu menjadi pendukung ambisi keanggotaan Turki. Namun, negosiasi Uni Eropa dengan Turki dianggap sebagai proses yang terbuka.
Turki dan Jerman adalah hubungan yang selalu khusus dan istimewasepanjang sejarah dan masih sama sampai saat ini. Turki dan Jerman adalah sekutu di Perang Punia I dan sekarang di NATO, Turki dan jerman telah menjadi bergantung pada tahun 1960-an di bidang sosial, ekonomi, budaya, kemanusiaan dan lainnya. Sebagai mitra saling handal Turki dan Jerman memiliki kepentingan yang kuat dalam memperkuat hubungan mereka ke tingkat yang lebih besar. Tahap untuk pencalonan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa ditetapkan dalam Jerman Kepresidenan Uni Eropa di KTT Cologne pada tahun 1999. Jerman selalu menjadi pendukung ambisi keanggotaan Turki. Namun, negosiasi Uni Eropa dengan Turki dianggap sebagai proses yang terbuka.
Jerman dan Turki terikat
oleh ikatan yang sangat kompleks dan persahabatan yang erat kembali meluas
selama berabad-abad. Ada tiga factor kunci dalam menentukan hubungan Turki dan
Jerman: Faktor politik pencalonan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa, Faktor
manusia-sosial diaspora Turki di Jerman dengan tiga juta orang yang
diperkirakan, dan Faktor ekonomi yang diatur oleh pertumbuhan pesat dalam
hubungan ekonomi antara kedua Negara.
Hubungan Ekonomi Jadi
Prioritas
Jerman telah lama menjadi mitra dagang yang
paling penting Turki. Pada tahun 2009, volume perdangan mengalami penurunan
sebesar 20,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, EUR 19,8 miliar
krisis keuangan, sebagai akibat dari global. Ekspor Turki ke Jerman senilai
hamper 8.300.000.000 dan ekspor Jerman k Turki sekitar EUR 11.500.000.000.
Sejak 1980, Jerman telah menginvestasikan lebih dari USD 7.6 miliar, dan
menjadi Investor terbesar Turki, hingga saat ini Jerman adalah mitra dagang
terbesar Turki. Perdagangan bilateral mencapai rekor baru pada tahun 2011 yakni
mencapai 31,4 miliar Euro, meskipun adanya krisis ekonomi dan keuangan di
Eropa.
Jerman juga merupakan investor asing terbesar di Turki. Jumlah
perusahaan Jerman dan perusahaan-perusahaan Turki dengan modal Jerman
diperkirakan mencapai sekitar 4.800 perusajaan. Jerman juga merupakan sumber
pendapatan pariwisata terbesar bagi Turki, dengan sekitar 4,8 juta wisatawan
Jerman yang berkunjung ke Turki setiap tahunnya. Selama beberapa dekade
yang membawa negara itu masuk kelompok 15 negara ekonomi terbesar dunia,
tampaknya merupakan tanda transformasi hubungan ekonominya dengan Jerman.
Sebagai hasil dari perkembangan dinamis Turki, tahun ini Jerman
menandai 50 tahun program bantuan pembangunan bagi negara di Selat Bosporus
tersebut. Kementerian untuk Kerjasama dan Pembangunan Jerman mengumumkan
September lalu bahwa Turki sekarang “merupakan mitra ekonomi yang sejajar.”
Kebijakan Luar Negeri Baru Turki
Bagi banyak analis, kesuksesan Turki yang secara signifikan
makin kuat dalam perdagangannya dengan negara-negara tetangga dan kawasannya
dalam dekade terakhir, berkaitan erat dengan aktivitas politik luar negerinya
yang baru. Kebijakan “nol problem” Turki dengan negara-negara tetangganya dan
tujuan Ankara dalam menciptakan zona ekonomi umum di kawasan sekitarnya
dihargai oleh pemerintah Jerman.
“Angka ekonominya
mengagumkan. Saya agak sulit menyebutkan nama negara lain yang dapat mencapai
prestasi luar biasa seperti Turki dalam perdagangan luar negerinya dalam kurang
dari 10 tahun,“ dikatakan Nikolaus Graf Lambsdorff, utusan khusus kementerian
luar negeri Jerman untuk Eropa Tenggara baru-baru ini dalam konferensi
internasional di Berlin.
“Bagi banyak orang di kawasan-kawasan musim semi Arab, Turki
menjadi sumber inspirasi, jika bukan dikatakan sebagai panutan,” ditambakan
Lambsdorff, “Turki telah mengalami perubahan mengesankan. Turki menjadi pemain
di kawasan regional dan pemain yang ambisius di panggung internasional.”
Perbedaan yang Belum Terselesaikan
Meskipun Turki makin penting bagi Jerman dan Uni Eropa, pimpinan
Eropa masih belum menyetujui keanggotaan penuh Turki dalam Uni Eropa.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan partainya Uni Kristen Demokrat
CDU pernah menyampaikan penolakan kuat untuk keanggotaan penuh Turki dengan
sebagai gantinya menawarkan „kemitraan istimewa“ bagi Turki dalam Uni Eropa.
Sehubungan dengan sengketa Siprus yang telah berlangsung
beberapa dekade dan kurangnya kesediaan negara-negara pimpinan Uni Eropa
lainnya, proses keanggotaan Turki ke dalam Uni Eropa mengalami kemandegan.
Kurangnya kemajuan dalam proses ini terutama karena kurangnya proses
demokratisasi di Turki.
Dalam laporan Hak Asasi Manusia terakhirnya, kementerian luar
negeri Jerman melihat pelanggaran serius dan kurangnya kemajuan di Turki dalam
bidang hak demokrasi dan kebebasan. Baru-baru ini pemerintah di Turki berusaha
meningkatkan tekanan terhadap media. Para kritisi menyebut langkah itu berlatar
belakang politis untuk membungkam oposisi. Sekitar 100 jurnalis tetap dipenjara
dengan berbagai tuduhan.
Situasi mengkhawatirkan juga masih berlanjut dalam isu Kurdi.
Dalam pertempuran dengan Partai Buruh PKK, Turki telah menahan lebih dari 2000
tersangka dengan tuduhan mereka adalah anggota partai Uni Komunitas Kurdistan
KCK, sebuah „negara paralel“ yang diduga didirikan oleh PKK.
Aksi mogok makan yang dilakukan oleh lebih dari 600 milisi Kurdi
di penjara di seluruh Turki menambah kecemasan tentang politik Erdogan dalam
masalah Kurdi. Tapi perdana menteri Turki itu tetap bertahan pada kebijakannya,
dan baru-baru ini mengecam negara-negara Eropa dan Jerman yang dianggapnya
menghambat Ankara dalam pertempuran melawan PKK.
“Jerman tidak mau adanya solusi. Perancis tidak menginginkan
adanya solusi. Negara-negara ini tidak membantu kami. Sebaliknya mereka
membiarkan pimpinan-pimpinan teroris tinggal di teritorial mereka.” Demikian
dikatakan Erdogan dalam sebuah wawancara televisi bulan lalu.
Tahun lalu Erdogan juga menyalahkan yayasan politik Jerman
membantu PKK, yang menyebabkan ketegangan diplomatik antara Ankara dan Berlin.
Semua klaim ini sudah dibantah oleh pihak pemerintah Jerman. Sementara ini
yayasan-yayasan bersangkutan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitasnya
di Turki.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment